Jumat, 10 Februari 2012

Penanganan Kurang Gizi Pada Anak di Kota Depok

DEPOK, (TRIBUNEKOMPAS)
By: Arief.



- Untuk mencapai komitmen global khususnya kurang gizi anak (gizi buruk dan gizi kurang) Dinas Kesehatan Kota Depok telah melakukan beberapa kegiatan. Diantaranya adalah penyuluhan, konseling (klinik gizi), pemberdayaan keluarga (kadarzi), pemantauan, Pemberian Makanan Tambahan (PMT), pemulihan, rujukan serta kegiatan – kegiatan terobosan.

Menurut dr Ani Rubiani saat ditemui di ruang kerjanya (8/2) mengatakan selain kegiatan di atas, Dinas Kesehatan Kota Depok memiliki kegiatan terobosan diantaranya adalah Positive Defiance (PD) atau lebih dikenal dengan pos gizi dan Teurapeutic Feeding Center (TFC) yang disebut juga dengan Panti Pemulihan Gizi (PPG).

Secara umum kegiatan tersebut bertujuan untuk menurunkan prevalensi kurang gizi. Sedangkan tujuan khususnya diantaranya adalah menurunkan jumlah balita kurang gizi dengan pemberian makanan tambahan. Memperbaiki status gizi buruk dan kurang gizi menjadi gizi baik, juga mempertahankan status gizi baik di pos gizi. Meningkatkan status gizi balita (sangat kurus) menjadi normal sesuai dengan tata laksana gizi buruk di Pusat Pemulihan Gizi. Meningkatkan angka D/S yang menunjukkan perbandingan jumlah anak balita yang hadir dan ditimbang di posyandu dengan jumlah semua anak balita yang ada di seluruh wilayah posyandu. Tujuan lainnya adalah tertangani masalah status gizi kurang buruk di Kota Depok.

Positive Defiance (PD) sudah dimulai sejak tahun 2005. Sedangkan Teurapeutic Feeding Center (TFC) mulai beroperasi pada tahun 2008 di 2 puskesmas yaitu puskesmas Sukmajaya dan Puskesmas Cimanggis untuk rawat inap. Kemudian pada tahun 2011 TFC rawat jalan dilakukan di puskesmas Cimanggis dan puskesmas Pancoran Mas.

Masih menurut dr. Ani Rubiani, penanganan tfc sejak tahun 2008 hingga 2011 telah menangani 80 kasus. Dengan keseluruhan kasus berhasil diselesaikan baik dengan pulang dengan berhasil mengalami kenaikan berat badan, rujukan, ataupun rawat jalan. Selama di TFC dilakukan pula ketrampilan pembekalan kepada ibu di dalam pemberian makanan sesuai dengan kebutuhan gizi anak. Kegiatan-kegiatan tersebut masih berlanjut dan berkesinambungan hingga saat ini. Dengan harapan penanganan kurang gizi pada anak mampu teratasi.

1 komentar:

Lilis mengatakan...

Sebagai tambahan informasi bisa baca di link berikut ini : http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2576/1/232.pdf