Kamis, 07 Juni 2012

Akhirnya, Jaringan LSM Se-Kota Depok Terbentuk

DEPOK, (TRIBUNEKOMPAS)
By: Guntur.

- Setelah
melalui kajian dan pembahasan secara terbuka dan profesional selama berbulan-bulan, akhirnya, jaringan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) se-Kota Depok terbentuk. Jaringan yang beranggotakan sekitar 19 LSM tersebut nantinya bakal tampil untuk mengawal proses pembangunan kota Depok. "Kami akan mengawasi proses pembangunan Depok ke depan, agar Kota Depok nantinya bersih dari segala bentuk tindak KKN," tegas Yohanes Bunga, Ketua LSM Forum Pemantau Peradilan.

Secara terpisah, Kasno, Koordinator LSM Kapok juga angkat bicara bahwa Jaringan LSM tersebut akan kritis terhadap persoalan yang membelit kota Depok. "Kami sangat konsisten untuk mengkritisi soal buruknya kinerja birokrasi termasuk juga persoalan yang berbau KKN," tegasnya. Menurut Kasno, selama ini Depok mendapat cap yang sangat buruk terkait dengan survei KPK yang memmberikan predikat Depok sebagai kota yang berpotensi KKN dengan pelayanan buruk terhadap masyarakat.

"Untuk itu kami akan terus mengawasi kinerja pemerintahan, terutama dalam menggunakan basis anggaran APBD", tegasnya.

Sementara itu, RG Permana dari Depok Goverment Watch mengatakan bahwa awal mula pertemuan LSM tersebut memang keinginan bersama semua LSM yang ada. "Perjuangan bersama menjadi semangat untuk bersatu", tegasnya. Menurut Gani, Pertemuan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau Non Goverment Organization (NGO) se Kota Depok sudah 2 kali dilakukan dengan kesepakatan bulat membentuk jaringan LSM.

Dalam rapat pertemuan tersebut yang dimoderatori dan di pimpin oleh penggiat LSM yakni Gatot. A. Bimo disepakati bahwa bahwa agenda aksi dari jaringan LSM tersebut terdiri dari (1) Kajian Hukum terhadap berbagai peraturan daerah (2) Pengawasan Pembangunan dan Proses Lelang Proyek dari APBD Kota Depok (3) Masalah Kesehatan (4) Masalah Pendidikan (5) Masalah Pelayanan Publik dan Perijinan (6) Masalah Pengusutan Kasus Kasus Korupsi (7) Masalah Ekonomi dan (8) Masalah Lingkungan Hidup.

Senada dengan Permana, John Morris, Sekjend LSM Gelombang Depok, mengatakan Forum atau Jaringan LSM Se Depok akan membuat langkah penguatan advokasi dengan membangun jaringan ke berbagai LSM atau NGO tingkat Nasional.

"Selain itu juga berperan atau memfasilitasi komunikasi ke atas, dari masyarakat kepada pemerintah, dan ke bawah, dari pemerintah kepada masyarakat. Komunikasi ke atas mencakup pemberian informasi kepada pemerintah tentang apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh masyarakat, sedangkan komunikasi ke bawah mencakup pemberian informasi kepada masyarakat tentang apa yang direncanakan dan dikerjakan oleh pemerintah. LSM/NGO juga dapat memberikan informasi secara horizontal dan membentuk jejaring (networking) dengan organisasi lain yang melakukan pekerjaan yang sama." tegas John lebih lanjut.

Menurut dia, Jaringan LSM juga akam memberikan Bantuan teknis dan pelatihan, yaitu merancang dan memberikan suatu pelatihan dan bantuan teknis untuk organisasi berbasis masyarakat dan pemerintah. Melakuakan Penelitian, Monitoring dan Evaluasi", ujarnya.

Senada dengan itu, tokoh LSM di Depok Ronny Mandalora juga mengatakan bahwa Monitoring dan evaluasi yang efektif terhadap sifat partisipatif suatu proyek akan memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat dan staf proyek itu sendiri.

"Melakukan Advokasi untuk dan dengan masyarakat miskin, LSM atau NGO menjadi jurubicara dan perwakilan orang miskin dan mencoba untuk mempengaruhi kebijakan dan program pemerintah. Ini dapat dilakukan melalui berbagai cara mulai dari unjuk rasa, proyek percontohan, keikutsertaan dalam forum publik untuk memformulasi kebijakan dan rencana pemerintah, hingga mengumumkan hasil penelitian dan studi kasus terhadap orang miskin. Jadi, LSM/NGO memainkan peran mulai dari advokasi kepada orang miskin hingga implementasi program pemerintah", katanya.

"Dan paling penting, Koalisi atau Forum dari LSM atau NGO Se Kota Depok adalah melakukan Pengawasan Terhadap Penyalahgunaan Jabatan/Kewenangan/Kekuasaan di unsur Legislatif, Yudhikatif dan Eksekutif." tegasnya lagi.

Koalisi Ini Juga menunjuk Ronny M, Cahyo Putranto, Yohanes Bunga, M Iqbal, Bejo Sumantoro, Imam Qurtubi sebagai Perumus dan Badan Pekerja Harian.

LSM yang Hadir dan berhimpun adalah sbb :

1. Laskar Anti Korupsi Indonesia DPC Kota Depok
2. Pemantau Lelang dan Pembangunan (PLP)
3. Forum Research Economy dan Social Humanity (FRESH)
4. Depok Goverment Watch (De GOWA)
5. Gerakan Lokomotif Pembangunan Kota Depok (GELOMBANG DEPOK)
6. Pijar Keadilan
7. LPPNRI (Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara Republik Indonesia)
8. Jaringan Pro Rakyat (JARPRO)
9. Forum Masyarakat Peduli Keadilan (FMPK)
10. Komunitas Pemantau Peradilan Kota Depok (KPPKD)
11. Forum Pemantau Pembangunan Kota Depok (FPPKD)
12. Dewan Ekonomi Rakyat (DER)
13. Lembaga Pengkajian Pembangunan Kota Depok (LPPD)
14. JARUM (Jaringan Reformasi Hukum Untuk Rakyat)
15. Komite Aksi Pemberantasan Organ Korupsi (KAPOK)
16. Lembaga Pemantau Pembangunan dan Pendidikan Indonesia (LPPPI)
17. DPC Gardu Kota Depok
18. Kelompok Study Bebas Sosio Analis (KSBSA)
18. Forum Pemantau Pendidikan Nasional (FORPENAS)
19. GEPAK Kota Depok.


4 komentar:

Anonim mengatakan...

sayanng seribu kali sayang adanya LSM di didepok bukan membantu yang saya alami ketika adanya pengelolaan seragam sekolah bukannya murah malah tambah mahal yg dikelola sekolah 450 rb tetapi di kelola LSM menjadi 650 rb ada kuitansinya dari lsm Diseluruh Sekolah Negeri Di depok.dan pada waktu ada jam tambahan untuk UN FORFENDIK melarang adanya jam tambahan tetapi ketika diundang oleh seluruh wali murid SMP Negeri Yg ada di kecamatan Limo,FORPENDIK menolak hadir Duakali Kami mengundang FORPENDIK tidak ada tanggapan sehingga sekolah anak kami tidak adanya jam tambahan untuk persiapan UN Kami menyimpulkan SUARA LSM FORPENDIK ADALAH SUARA TERBURUK DARI PALING BURUK YAITU SUARA KELEDAI DAN BAUNYA FORPENDIK LEBIH BAU DARI TONG SAMPAH........

Anonim mengatakan...

Hahaha LSM sampah masyarakat...cuma mau duit doang....Bubarin LSM..Gara-gara LSM Tokai penerimaan murid baru kacau. Nem 19 bisa masuk ke SMP negri menyingkirikan NEM yg tinggi..LSM KACRUT..CRUT...CRUT

Anonim mengatakan...

tempat Pengganguran dan sampah sampah masyarkat berkumpul

Anonim mengatakan...

sayanng seribu kali sayang adanya LSM di didepok bukan membantu yang saya alami ketika adanya pengelolaan seragam sekolah bukannya murah malah tambah mahal yg dikelola sekolah 450 rb tetapi di kelola LSM menjadi 650 rb ada kuitansinya dari lsm Diseluruh Sekolah Negeri Di depok.dan pada waktu ada jam tambahan untuk UN FORFENDIK melarang adanya jam tambahan tetapi ketika diundang oleh seluruh wali murid SMP Negeri Yg ada di kecamatan Limo,FORPENDIK menolak hadir Duakali Kami mengundang FORPENDIK tidak ada tanggapan sehingga sekolah anak kami tidak adanya jam tambahan untuk persiapan UN Kami menyimpulkan SUARA LSM FORPENDIK ADALAH SUARA TERBURUK DARI PALING BURUK YAITU SUARA KELEDAI DAN BAUNYA FORPENDIK LEBIH BAU DARI TONG SAMPAH........
BalasHapus
Anonim15 Juli 2012 08:01

Hahaha LSM sampah masyarakat...cuma mau duit doang....Bubarin LSM..Gara-gara LSM Tokai penerimaan murid baru kacau. Nem 19 bisa masuk ke SMP negri menyingkirikan NEM yg tinggi..LSM KACRUT..CRUT...CRUT
BalasHapus
Anonim15 Juli 2012 08:02

tempat Pengganguran dan sampah sampah masyarkat berkumpul