Senin, 19 Agustus 2013

Beraksi di KRL Pencopet Ditembak

DEPOK, TRIBUNEKOMPAS.
By: Arief.

- Dua orang spesialis copet di Kerta Rel Listrik, Soni Mulyadi, 37 tahun, dan Sulaiman, 40 tahun, tertangkap tangan mengambil dompet dan telepon selular penumpang Commuter Line Jurusan Jakarta-Bogor, Ahad, 18 Agustus 2013. Lantaran berusaha kabur, Sulaiman dihadiahi timah panas dari seorang anggota Brimob yang sedang bertugas di Stasiun Citayam.

"Saya langsung teriak dan petugas Brimob yang jaga langsung menembak dan kena salah satu copetnya sampai terjatuh," kata korban pencopetan, Maman Surahman, 48 tahun, saat ditemui di Sentra Pelayanan Kepolisian Polresta Depok.

Menurut Maman, korban pencopetan bukan hanya dirinya. Ada pula Lina Mauda, 33 tahun, yang telah diintai sejak di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Setelah berhasil mengambil dua dompet dan telepon para korbannya, Soni, Sulaiman, dan rekan-rekannya turun di Stasiun Citayam. "Saya sadar setelah mereka dorong saya untuk bisa keluar dari gerbong. Saya langsung periksa kantong celana ternyata dompet dan ponsel saya dicopet sama orang itu," ujar Maman.

Saat itulah, dia berteriak di dalam gerbong kereta hingga mengundang beberapa personil Brimob yang berjaga berdatangan. Merasa diketahui, Soni dan Sulaimen mencoba melarikan diri. Salah satu dari anggota Brimob itu kemudian melepas tembakan ke paha kanan Sulaiman. Pria ini pun tersungkur ke tanah karena timah panas itu menembus kulit hingga tulang pahanya. Adapun Soni berhasil diangkap karena sempat dihakimi massa.

Kepada polisi, Sulaiman mengaku sudah dua tahun bekerja sebagai pencopet khusus di KRL.  Target mereka adalah para penumpang Commuter Line Jurusan Jakarta - Bogor. Kelincahan tangannya mengambil barang penumpang itu dipelajarinya dari rekannya yang juga dalam kelompok itu. "Saya terpaksa karena susah mencari pekerjaan," ujarnya. "Saya tobat tidak mau mencopet lagi."

Tidak ada komentar: