Selasa, 14 Juni 2011

Warga Ancam Tutup Jalan IPLT & TPU

Depok, Trikomonline - Jalan menuju Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) dan tempat Pemakaman Umum (TPU) diwilayah RT003/RW06, Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) akan ditutup warga setempat. Sebab, selama lima tahun infrastruktur jalan dan jembatan di wilayah mereka tak kunjung diperbaiki, kata Ketua RT003/RW06, Abidin, kepada wartawan Senin (13/6/2011) di tempat kerjanya.

Abidin mengungkapkan, di wilayah tersebut terdapat Tempat Pemakaman Umum (TPU) dan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT).

“Jalan sudah mulai rusak sejak tahun 2000. Dari 750 meter jalan yang rusak tersebut bahkan pernah mengalami keretakan sepanjang 50 meter. Jika hal tersebut dibiarkan rusak, warga sekitar khawatir jalan akan terputus. Padahal yang melintasi jalan Kalimulya 3 sebagian besar adalah truk-truk pengangkut tinja,” unkapnya.

Selain itu, jalan juga tidak dilengkapi dengan Penerangan Jalan Umum (PJU) sehingga warga secara swadaya melakukan penerangan.

“Banyak yang jatuh kalau lewat jalan ini. Kebanyakan motor. Bahkan ada yang jatuh hingga ke pohon bambu hamper masuk kali," ujarnya lagi.

Wali Kota Nur Mahmudi Ismail pernah melakukan peninjuan langsung ke jalan dan jembatan tersebut pada tahun 2010. Usai melakukan Jumat keliling atau jumling. Bahkan, wali kota menjanjikan jalan dan jembatan akan diperbaiki pada tahun 2010.

“Saya dan warga senang mendengar janji wali kota. Tapi sampai sekarang janji itu belum pernah terwujud,” ujar Abidin.

Abidin menambahkan, kemarin tiga anggota Dewan dari daerah pemilihan Cilodong melakukan reses di sini. Yaitu: Hj Enty Sopanti dari Partai Amanat Nasional (PAN), Rachmin Siahaan (PDIP), dan Juana Sarmili (Golkar).

“Pak RW 06 langsung mencak-mencak disana. Mereka dianggap pak RW tidak dapat menyalurkan aspirasi warga. Padahal, mereka dipilih warga karena berjanji memperjuangkan aspirasi mereka,” jelasnya..

Pernyataan Abidin diamini sala sorang warga Masnah (30) menurutnya, selain jalan lingkungan, kondisi jembatan gantung juga sangat memprihatinkan. Sehingga jembatan ini tidak dapat dilalui sepeda motor. Dirinya sempat mendengar kalau jembatan tersebut akan diperbaiki. Namun hingga saat ini belum ada realisasi.

“Wali kota sudah berjanji akan memperbaiki jalan dan jembatan. Tapi sampai sekarang masih rusak aja jalan lingkungan di sini,” tuturnya..

Sama halnya warga yang lainnya Hamidih (24) menjelaskan, dua jembatan gantung yang ada di RW06 merupakan sarana vital yang biasa digunakan warga menuju Pondok Terong. Dari Pondok Terong, warga bisa lanjut ke Stasiun Citayam atau Depok Lama.

Jembatan gantung itu kata Hamidah, sarana vital. Kita bisa lebih dekat mengakses jalan menuju Kota Depok. Pemkot Depok sama sekali tidak memiliki perhatian kepada penduduknya. Sejak, sepuluh tahun lalu, terang Hamidih, ia sudah menggunakan jembatan ini. Namun, tidak ada satu sen pun biaya dikeluarkan Pemkot Depok untuk kemudahan warganya.

“Kita bangun secara swadaya, diperbaiki secara swadaya. Kalau begini terus buat apa ada pemerintah. Ngapain kita bayar pajak kalau pembangunan buat orang lain,” jelasnya.

Tidak ada komentar: