Minggu, 31 Agustus 2014

Panglima TNI dan Jokowi Beri Pencerahan Pada Ratusan Kiai NU

DEPOK, TRIBUNEKOMPAS.
By: Arief.

- Presiden terpilih Joko Widodo dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko didaulat  memberi pencerahan kepada ratusan kiai  Nahdlatul Ulama (NU) yang berkumpul dalam
Dipandu Jimly Asshiddiqie, Moeldoko mengisyaratkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan UUD 1945 dan Pancasila menjadi mutlak pilihan keberagaman SARA.

“Demokrasi yang kita anut adalah demokrasi Pancasila, bukan demokrasi model barat atau model lainnya. Karena inilah anugerah dari Allah SWT, yang wajib kita pelihara sebagaimana amanah keberagaman NU,” ujarnya menjawab sejumlah pertanyaan peserta perwakilan NU dari 34 provinsi se-Indonesia.
Dijelaskannya, banyak model demokrasi di belahan dunia lain menelan pil pahit lantaran perpecahan internal seperti Arab Spring di Timur Tengah, Irak hingga negara-negara di benua Afrika.

“Kalau sudah terpecah sebuah negara apalagi seperti Indonesia maka sulit dikembalikan lagi persatuan dan kesatuannya. Jadi, marilah kita bergandengan tangan dengan seluruh elemen bangsa bersatu.”
Jokowi mengapresiasi langkah KH Hasyim Muzadi, mantan Ketua Umum PBNU, yang seringkali silaturahim internal NU membahas masalah-masalah nasional dan mencari solusi terbaik mempertahankan NKRI.

“Ini sejalan dengan Revolusi Mental kami yaitu mengembalikan kemurnian akhlak sebagai manusia yang hakiki, sebagai khalifatullah di bumi khususnya Indonesia. Negara dan Agama (Samawi) seperti air dan ikan, saling membutuhkan,” ujar presiden terpilih itu.

“Mari kita mulai kejujuran dari diri kita untuk bangsa dan negara karena laporan Asal Bapak Senang (ABS) penyebab salah menerapkan kebijakan, dan hal ini (ABS) akan saya hapus saya.” 

Tidak ada komentar: